Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Sekelebat Rindu

Kala senja menghampiri, langit jingga menghiasi, aku terpana di depan teras rumah. Sedetik kemudian menghilang, mempersilahkan langit malam menghiasi. Kala itu langit sedang cerah, lagi aku terpana, tanpa kata. Bulan bersinar dengan bintang yang bertaburan, tak lupa mega merah ikut bersanding, menjadikan pemandangan indah yang tersuguhkan alam. Aku duduk termenung, sembari menatap langit yang indah, sekelebat bayang terlintas. Sosok yang selama ini sudah ku usahakan untuk menghilang dalam pikiran, muncul tanpa izin. Sekelebat rindu hadir, tanpa bisa mencegah, tersenyum seorang diri mengingatnya. Sedetik kemudian aku tersadar, jika hanya bayang yang bisa ku kenang, tanpa raga yang bisa bertemu pandang. Aku terdiam, memandang langit sambil bergumam "Ah, ternyata aku masih merindukannya". Semoga diri tetap kuat menghadapinya, semoga hati tetap tegar menerimanya. Semoga rindu tersampaikan oleh angin yang membawa sekelebat rinduku.  Seperti halnya senja, ia selalu menyuguhkan kein...

Garis tepi

Garis itu memang nyata adanya, tak bisa dielak, walaupun tak terlihat secara kasat mata Garis itu memang nyata adanya, yang membuat jadi ragu, untuk melangkah lebih jauh Garis itu pula yang menjadi penyebab Langkah kaki perlahan mundur teratur Meyakinkan hati bahwa garis itu bisa saja menghilang? Sering, namun keraguan masih saja terus menghampiri Namun kadang seakaan lupa, tertutup oleh rasa, bahwa garis itu nyata adanya Masih saja tergoda, untuk terus melangkah, lupa jika sewaktu waktu dipaksa untuk menjauh Putar balik menjauhi garis tepi yang melintang di depan sana   Kala itu, sebuah kata terungkap, di gelapnya malam yang tanpa bintang Seaakan tersadar dari khayalan, sudah saatnya harus menjauh, meskipun berat dilakukan Perlahan menepi, tanpa tau pasti, bisakah bertemu lagi, tanpa harus saling menyakiti Yang terpenting menyiapkan hati yang patah lagi? Harus menyembuhkan lagi, tanpa tau masihkah bisa berdiri?   Pada akhirnya, harus memaksakan diri,...

P E R I H A L R I N D U

Memang semua berawal dari terbiasa, yang menyebabkan jadi kebiasaan, yang menyebabkan jadi candu, pada akhirnya menjadi rindu Rindu entah karena memang sayang, entah karena memang cinta, atau bahkan entah karena hanya kehilangan kebiasaan Semua tak sama ketika tiba-tiba menghilang, tanpa pemberitahuan, tanpa pesan, tanpa kabar Yang bisa meraba hanya hati yang merasakan, sesakit apa Ketika ditinggalkan Yang bisa meraba hanya hati yang merasakan, rindu yang mana yang menyebabkan Belajar untuk mengikhlaskan tanpa harus memaksakan Biar hati melegakan tanpa beban Jika memang rindu karena rasa, sampaikan pada senja semoga ia menyampaikannya

Hati yang Patah

Dengan berani dia mengungkapkan Sebuah kata tanpa pertimbangan Dengan berani dia mengatakan Sebuah kata tanpa angan Berdiri di depan sana Tanpa gentar Namun Sebuah penolakan dia dapatkan Senyum manis dia tampilkan Tanpa peduli tatap miris orang Berjalan mundur teratur Tanpa tutur Bersandar  Menatap langit Meraba hati Patah Tanpa suara