Sekelebat Rindu
Kala senja menghampiri, langit jingga menghiasi, aku terpana di depan teras rumah. Sedetik kemudian menghilang, mempersilahkan langit malam menghiasi. Kala itu langit sedang cerah, lagi aku terpana, tanpa kata. Bulan bersinar dengan bintang yang bertaburan, tak lupa mega merah ikut bersanding, menjadikan pemandangan indah yang tersuguhkan alam.
Aku duduk termenung, sembari menatap langit yang indah, sekelebat bayang terlintas. Sosok yang selama ini sudah ku usahakan untuk menghilang dalam pikiran, muncul tanpa izin. Sekelebat rindu hadir, tanpa bisa mencegah, tersenyum seorang diri mengingatnya.
Sedetik kemudian aku tersadar, jika hanya bayang yang bisa ku kenang, tanpa raga yang bisa bertemu pandang. Aku terdiam, memandang langit sambil bergumam "Ah, ternyata aku masih merindukannya". Semoga diri tetap kuat menghadapinya, semoga hati tetap tegar menerimanya. Semoga rindu tersampaikan oleh angin yang membawa sekelebat rinduku.
Seperti halnya senja, ia selalu menyuguhkan keindahan meskipun hanya sesaat. Sama seperti dia walau hanya bersinggah sebentar, namun tetap saja kadang hati merindukan sosoknya.
Komentar
Posting Komentar